Jumat, 07 Oktober 2011

Aku temukan ISLAM

nama saya diky hadi saputra, saya lahir di jakarta pada tanggal 25 september 1990. pada usia 3,5 tahun saya di pindahkan ke jawa oleh orang tua saya dikarenakan ekonomi, itu alasan orang tua saya menitipkan saya kepada kakek nenek saya di jawa. Sempat sedih jika melihat teman-teman saya bersama orang tuanya, mungkin aneh pada saat itu umur saya baru 3,5 tahun tapi bisa berfikir seperti itu, entah kenapa itu bisa terjadi tapi memang itulah yang terjadi.
kakek nenek saya beragama non muslim jadi di saat saya kecil saya tidak dapat sentuhan islam sama sekali, sekalinya ada itu dapat dari paman atau bibi saya yang beragama muslim karena keluarga besar ayah saya memang dasar agamanya non muslim, ayah saya baru masuk islam tidak lama sebelum menikahi ibu saya.
Saya tinggal bersama kedua orang tua saya pada usia 7 tahun dan saya langsung di sekolahkan di Sekolah Dasar yang tidak begitu jauh dari rumah, pertama saya masuk di bangku sekolah dasar saya tidak mau di tinggal oleh orang tua saya, mungkin karena saya merindukan sentuhan kasih sayang orang tua saya padahal pada saat itu kedua orang tua saya bekerja, karena saya yang nggak mau ditinggal maka ibu saya sering izin kerja hanya untuk menemani saya sekolah tapi seiring jalannya waktu saya bisa beradaptsai dengan lingkungan sekolah saya sehingga saya sudah bisa untuk ditinggal bekerja oleh orang tua saya. di saat SD saya bisa dibilang anak yang pintar bahkan orang tua saya sering dipuji saat mengambil raport saya tapi saat saya duduk di kelas 4SD saya banyak main sehingga prestasi saya menurun akan tetapi setelah naik ke kelas 5SD saya mulai memperbaiki prestasi saya dan akhirnya berhasil, biarpun prestasi saya sudah mulai membaik lagi saya tetap mengecewakan orang tua saya karena saat kelas 5SD saya terbilang nakal bahkan sering berkelahi sudah pasti dampaknya orang tua saya yang ditegur pada saat mengambil raport saya. Kata-kata yang ga bisa saya lupa adalah ketika orang tua saya mengambil raport, guru saya berkata " sebenarnya diky anak yang pintar tapi sekarang ko nakal sekali ya bu". Jadi mau ketawa mengingat hal itu, lulus SD saya di daftarkan test di SMP negeri karena kata orang tua saya kalau saya lulus test di sana dan dapat bersekolah di sana saya tidak nakal lagi, setelah menjalani test dan menerima hasil orang tua saya bangga karena saya bisa lulus test tersebut. Setelah masuk di sekolah tersebut besar harapan orang tua saya adalah saya bisa mengukir prestasi yang lebih baik daripada saat saya SD dan yang terpenting saya tidak nakal lagi. Ternyata harapan orang tua saya tidak tercapai karena saya hanya msuk 10besar di kelas dan saya tidak bisa merubah sifat saya yang nakal dan juga suka berkelahi mungkin karena saya jauh dari sentuhan islam yang sebenarnya, 3tahun saya jalani pendidikan di bangku SMP dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan oleh orang tua saya. Saat saya masuk ke bangku SMA saya di masukan ke sekolah yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi biarpun sekolah itu sekolahan non muslim tapi orang tua saya tetap memasukan saya di sekolah itu harapan orang tua saya hanya satu saya bisa merubah sifat nakal saya, tapi bukannya berubah jadi baik malahan saya menambah sifat buruk saya, yang tadinya saya disiplin jadi kurang disiplin.
Lulus SMA niat saya langsung bekerja karena saya tidak mau menyusahkan kedua orang tua saya lagi tapi orang tua saya malah menyuruh saya untuk kuliah jika saya tetap pada pendirian saya untuk bekerja maka saya harus ikut bersama paman saya yang bekerja di ujung pandang sebagai anggota kepolisian. Saya disuruh mengikuti seleksi masuk anggota kepolisian padahal fisik saya masih ada kekurangan walupun hanya sedikit kurang tinggi akan tetapi kata paman saya itu bisa di atasi, karena saya tidak mau jauh dari orang tua saya maka saya putuskan untuk meneruskan kuliah, itu juga demi menyenangkan orang tua saya, maka saya memilih tempat kuliah yang biayanya tidak terlalu mahal karena saya takut suatu saat nanti saya tidak bisa bertahan dengan kuliah saya, saya bisa keluar dan biaya yang dikeluarkan orang tua saya tidak banyak. Di saat saya sudah mulai jenuh dengan kuliah saya, saya mencoba untuk mencari kerja walaupun tanpa seizin orang tua saya. Dan pada saat saya libur kuliah dan dapat pekerjaan, saya bekerja sampai datang waktunya saya masuk kuliah saya bingung untuk mengambil keputusan tapi akhirnya saya putuskan untuk coba menjalani keduanya, awalnya memang berat dan kuliah saya banyak terbengkalai sehingga orang tua saya tahu kalau saya bekerja sambil kuliah, memang awalnya mereka marah tapi setelah saya jelaskan mereka coba tuk mengerti. Mereka memberikan ultimatum kepada saya jika kuliah saya terganggu karena pekerjaan maka saya harus resign dari pekerjaan saya.
Setahun saya jalani kuliah sambil bekerja, mungkin Alloh telah merencanakan untuk saya tetap bekerja karena di tempat kerja saya yang mungkin kata orang "mau ajah saya jadi kuli" itu kasarnya tapi malahan di sinilah saya menemukan islam. Saya sering di dakwahi oleh teman saya yang kental sekali dengan aturan islam, ia membuka fikiran saya bahwa dengan aturan islam maka saya akan bahagia untuk menjalani hidup ini. memang benar kata teman saya dengan hidup islam sayabisa lebih dekat dengan Alloh karena seperti kata Alloh dalam surat al-anam ayat 162 yang isinya, katakanlah: "sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanyalahuntuk Alloh". Dengan perpegang pada ayat itu saya lebih bisa pasrah dan berserah diri hanya kepada Alloh, tapi tetap saya berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup saya. Saya bersyukur biarpun kerja di pabrik yang kata orang jadi kuli tapi di sanalah saya bisa dapat ilmu dan terbuka pikiran saya bahwa hidup ini hanya milik Alloh.